Cerita terakhir dari Darwin.
Darwin..Bakal jadi kota yang bakal saya rindukan!
Yang awalnya saya kesini cuma untuk memburu syarat 2nd year, eh jadi terlalu nyaman sampai akhirnya lupa planning awal datang ke Australia.
Yang dulunya ingin pindah kota tiap 3bulan, road trip keliling Australia, kerja dan liburan, pupus sudah semuanya karena terlalu betah tinggal disini. Tapi akhirnya back on track, this month will be last month in Darwin :').
Darwin? BORING!
Kotanya nggak ada apa-apa kalau dibandingkan Sydney.
Yang buat betah disini bukan kota yang modern maupun makanan yang enak-enak. Tapi komunitas dan teman-teman yang super menyenangkan yang pernah saya temui selama 8bulan terkhir tinggal di Australia. Karena Sydney adalah kota besar, yah mungkin aja antara student dan WHV mereka jarang berkomunitas. Ada pun sudah punya group sendiri-sendiri, just my opinion yah. Sedangkan di Darwin karena terlalu kecil, dimana-mana ketemu anak-anak Indonesia saling menyapa mau kenal atau gak kenal. Well, itu yang buat saya betah ada disini. Serasa ada di rumah sendiri.
![]() |
Para bodyguard selama di Darwin #housemates |
1bulan saya bekerja di salah satu restoran Korea terkenal di Darwin sebagai kitchen hand. Dan banyak juga yang keluar masuk dari restoran itu, tapi untungnya saya bisa bertahan sampai 3bulan disana. Bulan ke2 saya di Darwin, dapat pekerjaan ke 2 dan ke 3 saya. Pekerjaan ke 2 sebagai kitchen hand lagi di sebuah cafe, disana saya banyak belajar karena nggak cuma nyuci piring, tapi juga diajari untuk menjadi cook dan buat dessert. Tapi sayangnya hidup di Australia nggak seindah di cerita orang-orang haha. Di pekerjaan ke 2 saya cuma bertahan 1,5bulan. Dan parahnya lagi, 3minggu terakhir gaji saya tidak dibayarkan. Hmmm pahit memang, sudah email dan telpon, sudah ancam dan bahkan sudahsaya laporkan ke fairworks tetep aja nggak dibayar, yah anggap saja amal. Jadi bilang kerja di Australia itu enak? Nggak selamanya :).
Akhirnya saya bertahan dengan pekerjaan ke 3 saya yang sudah 5bulan berjalan sebagai housekeeper di sebuah mining camp. Dan akhirnya juga saya punya mobil karena tuntutan pekerjaan ini. Gimana nggak, mau ke tempat kerja aja nggak ada transportasi umum. Kalo mau bus butuh waktu 2jam, sedangkan mobil nyetir ke Howard Springs 26km dari Darwin. Akhirnya dengan duit yang ada saya beli mobil untuk pergi ke tempat kerja. Tapi ini pekerjaan yang sangat mudah dan menyenangkan! Dengan jam kerja panjang 38jam/week sebagai full timer, terjamin hari-hari saya di Darwin.
Dengan 3 kerjaan itu selama 3bulan kerja tanpa day off. Serasa nggak ada kehidupan, bangun pagi pulang malam untuk kerja kerja dan kerja. Memang duitnya kenceng, tapi nggak sesuai dengan tujuan saya di Darwin untuk Working Holiday malah jadi Working Hard. Setelah 3bulan tanpa day off akhirnya saya resign dari 2kerjaan kitchen saya dan tetap stay sebagai housekeeper.
Di Darwin juga dan di company yang sama, saya merasakan enaknya kerja di sebuah mining camp sampai akhirnya klo nyari kerjaan lagi di mining camp aja. Sudah lelah jadi casual di kitchen lol. Sempet di pindah sementara ke McArthur River untuk bekerja disana selama 2 minggu dengan Fly In Fly Out alias kerjanya di remote area dengan naik pesawat PP dari Darwin kalo waktunya kerja, serasa jadi orang kaya sementara. Dan bahagia dengan itu karena salah satu bucket list ke Australia adalah kerja di remote area.
Setelah resign dari 2kerjaan kitchen saya mulai punya kehidupan. 5days on 2days off. 2hari dimaksimalkan untuk jalan-jalan sama temen-temen. Pergi ke Litchfield, Berry Springs, mancing, masak dan lain-lain. Akhirnya ya ada kehidupan!! Itulah rutinitas saya sepanjang 2bulan terakhir yang super menyenangkan. Work life balance isn't?!
Yup, waktunya pindah ke tempat baru. Sudah terlalu nyaman saya di Darwin.
I would like to thank you to all the people I met in Darwin, even bad or good. Walo saya disini sempet ada pengalaman buruk, tapi itu terbayarkan dan bahkan berlebih dengan semua memori luar biasa selama di Darwin. Masih banyak good memoriesnya dari pada bad memoriesnya.
I'll see you again someday maybe, Darwin.
Follow my WHV Journal here
ABOUT THE AUTHOR
'Life is either a daring adventure or nothing at all.' — Helen Keller
1 comments
Keren postingannya! Terimakasih ya kak sudah berbagi pengalaman :)
ReplyDelete